Jumat, 11 Juni 2021

khutbah jum'ah " lima faktor penyebab bencana"

 

 KHUTNAH JUM'AH 

LIMA PENYEBAB BENCANA

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ,اَلَّذِيْ خَلَقَ الْإِنْسَانَ فِي اَحْسَنِ تَقْوِيْمِ,اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالٰى وَاشْكُرُهُ شُكْرَ مَنْ يَعْمَلُ الْحَسَنَاتِ. اَشْهَدُاَنْ لَّااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ,وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ الْمَوْصُوْفُ بَاَفْضَلِ الْمَخْلُوْقَاتِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلٰى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْ نَصَرُوْادِيْنَهُمْ بِخَيْرِالْأَعْمَالِ وَالْجِهَادِ                

 اَمَّابَعْدُ:فَيَااَيُّهَاالْمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ اِتَّقُوااللهَ وَابْتَغُوْااِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْافِى سَبِيْلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالٰى: وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Para hadirin jama’ah sholat jum’ah rohimakumulloh, pada suatu hari ketika para shohabat sedang berada di masjid ( yaitu, Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, ‘Abdurrohman, Ibnu Mas’ud, Hudaifah, Abu Sa’id Al – Hudri dan ‘Abdulloh bin ‘Umar ). Maka tiba – tiba datanglah seorang pemuda dari kaum Anshor, dan mengucapkan salam kepada yang hadir. Kemudian dia duduk di dekat Rosululloh saw. Dan kemudian pemuda itu bertanya kepada Rosululloh saw, “ Siapakah orang mu’min yang paling utama itu ?” Dijawab oleh Rosululloh, “ Orang yang terbaik akhlaqnya.” Kemudian bertanya lagi pemuda itu,” Siapakah orang yang cerdas atau orang yang sempurna akalnya itu ?”

Dijawab oleh Rosululloh,” Orang yang banyak mengingat kematian dan memperbanyak perbekalan atau mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.”

Kita semua selalu diingatkan oleh Alloh dengan kematian saudara kita, tetangga kita atau teman kita.

Dan juga di dalam Al – Qur’an selalu diingatkan oleh Alloh tentang kematian, agar kita membuat persiapan untuk bekal perjalanan di akhirat sebelum kita meninggal dunia. Bahwa kita semua pasti akan mati. Di antaranya Alloh mengingatkan kita dengan firman – Nya.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ

 فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. QS. Ali Imron : 185

Pada surat yang lain Alloh berfirman.

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ

Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).QS. Az – Zumar :30

Dan kemanapun kita lari untuk menghindari kematian, maka larinya kita itu tidak ada

gunanya sama sekali. Sebab kemanapun kita pergi di situ juga kita bisa mati atas idzin Alloh.

قُل لَّن يَنفَعَكُمُ الْفِرَارُ إِن فَرَرْتُم مِّنَ الْمَوْتِ أَوِ الْقَتْلِ وَإِذًا لَّا تُمَتَّعُونَ إِلَّا قَلِيلًا

Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja". QS. Al – Ahzab :16

Para hadirin jama’ah sholat jum’ah rohimakumulloh, setelah Rosululloh saw menjawab pertanyaan dari pemuda Anshor itu, maka kemudian Rosululloh saw bersabda kepada yang hadir pada saat itu.

يَامَعْشَرَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ خَمْسٌ خِصَالٍ اِذَا ابْتُلِيْتُمْ بِهِنَّ وَاَعُوْذُ بِاللهِ اَنْ تُدْرِكُوْهُنَّ

Wahai para Muhajirin dan Anshor ! Ada lima faktor penyebab datangnya cobaan, dan aku berlindung kepada Alloh semoga kalian tidak terkena cobaan itu, yaitu.

لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِى قَوْمٍ حَتَّى يُعْلِنُوْابِهَا اِلَّا فَشَا فِيْهِمُ الطَّاعُوْنَ وَالْاَوْجَاعُ الَّتِيْ لَمْ تَكُنْ فِيْمَا مَضَى مِنْ اَسْلَافِهِمُ الَّذِيْنَ مَضَوْا

Jika kema’shiatan, pelacuran atau perzinahan telah membudaya di suatu masyarakat, maka pasti dicoba dengan wabah penyakit menular dan penyakit itu yang dulunya belum pernah ada.

Para hadirin, faktor pertama yang akan menyebabkan turunnya cobaan atau bencana di suatu masyarakat adalah perzihanan atau pelacuran. Apabila di suatu daerah  atau masyarakat sudah banyak pelacuran atau perzinahan, dan sudah dianggap hal yang biasa, maka dipastikan daerah atau masyarakat tersebut akan turun wabah penyakit, dan penyakit itu yang dulunya belum pernah ada atau belum pernah terjadi, maka pada saat itu akan terjadi. Dan apa yang disabdakan oleh Rosululloh saw telah terbukti pada saat ini, yaitu akibat dari membudayanya perzinahan atau pelacuran, maka Alloh turunkan yang sampai dengan saat ini belum ada obatnya, yaitu penyakit HIV AIDS dan sekarang yang masih hangat serta melanda di hampir seluruh dunia,termasuk di negara kita sendiri, yaitu adanya atau turunnya wabah virus Corona.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi atau menangkal terjadinya wabah Virus Corona itu bukanlah dengan cara membagikan masker saja, tapi yang paling utama adalah memberantas praktek pelacuran atau perzinahan baik  yang legal maupun yang dianggap liar di daerahnya masing – masing kemudian bertaubat kepada Alloh. Begitu juga halnya  untuk menangkal penyakit AIDS. Dan Alloh pun sudah mengingat kita semua.

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. QS. Al – Isro :32

Dan pada surat yang lain Alloh juga berfirman.

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

 Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),QS. Al – Furqon :68

يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا    

(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, QS. Al – Furqon : 69

وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ اِلَّا اَخِذُوْا بِالسَّيِّئَيْنِ شِدَّةِ الْمُؤْنَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ

Jika suatu kaum atau masyarakat sudah banyak terjadi kecurangan dalam menimbang, mengukur, menakar atau curang dalam SPJ, maka akan ada dua bahaya yang menimpanya, yaitu beratnya biaya hidup dan penganiayaan penguasa atau pemimpin.

Yang kedua, apabila di masyarakat sudah terjadi kecurangan atau mengurangi timbangan, ukuran, takaran atau korupsi di dalam suatu instansi yang sudah merata, mulai dari pedagangnya, pengusahanya dan bahkan para pejabat negaranya maka akibat dari hal tersebut akan terjadi di masyarakat biaya hidup yang semakin mahal, harga kebutuhan hidup akan terus melambung dan tidak stabil. Dan juga akan ada muncul pemimpin yang zholim terhadap rakyatnya.

Di dalam Al – Qur’an dijelaskan bahwa kaum Nabi Syu’aib as dihancurkan dan dibinasakan oleh Alloh adalah karena berbuat curang.

وَيَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ ۖ سَوْفَ تَعْلَمُونَ مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَمَنْ هُوَ كَاذِبٌ ۖ وَارْتَقِبُوا إِنِّي مَعَكُمْ رَقِيبٌ

Dan (dia berkata): "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang     berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan), sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu".

وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ

Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.

كَأَن لَّمْ يَغْنَوْا فِيهَا ۗ أَلَا بُعْدًا لِّمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُودُ

Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Mad-yan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa. QS. Hud: 93 - 95

Dan sekarangpun sedang terjadi di negeri kita sendiri.

Karena itu sangat melarang kita semua untuk berbuat curang atau korupsi.

 أَوْفُوا الْكَيْلَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُخْسِرِينَ

 Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan;

وَزِنُوا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ

dan timbanglah dengan timbangan yang lurus.

وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu  merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan; QS. Asy – Syu’aro : 181 - 183

وَلَمْ يَمْنَعُوْا زَكَاةَ اَمْوَالِهِمْ اِلَّا مُنِعُوْا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَآءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوْا

Jika suatu kaum  sudah enggan berzakat, maka Alloh akan mencegah, menahan hujan dari langit, dan kalau seandainya tidak ada hewan maka pasti hujan tidak akan turun selamanya.

Para hadirin jama’ah sholat jum’ah rohimakumulloh, yang ketiga apabila suatu kaum atau masyarakat sudah banyak yang enggan untuk mengeluarkan zakat, infaq dan shodaqohnya, maka Alloh akan mencegah turunnya hujan. Jadi tidak turunnya hujan atau terjadinya kekeringan itu adalah disebabkan karena masyarakat atau orang – orang yang kaya enggan mengeluarkan zakatnya. Apakah itu zakat hartanya, pertaniannya, perdagangannya, zakat peternakannya ataupun zakat yang lainnya. Karena di dalam harta yang kita miliki iyu ada haknya orang lain.

وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. QS. Adz – Dzariyyat : 19

Oleh karena itu apabila kita sudah berkewajiban untuk berzakat, maka keluarkanlah zakatnya. Dengan berzakat berarti di samping menunaikan kewajiban dan juga berarti mengantisipasi terjadinya kekeringan.

وَلَمْ يَنْقُضُوْا عَهْدَ اللهِ  وَعَهْدَ رَسُوْلِهِ اِلَّا سَلَّطَ اللهِ عَلَيهِمْ عَدُوَّ هُمْ مِنْ غَيْرِهِمْ    

Apabila di suatu kaum sudah mengkhianati janji kepada Alloh dan janji kepada Rosuulloh, maka musuh – musuh Islam akan berkesempatan menjajahnya.

Para hadirin, yang ke empat, jika suatu masyarakat muslim sudah banyak yang berkhianat kepada Alloh dan Rosul –Nya, sudah tidak mau taat kepada Alloh dan Rosul – Nya. Maka musuh – musuh Islam akan masuk untk menjajahnya, untuk merusak dan membuat keributan. Dan sekarang musuh – musuh Islamsudah berani terang – terangan untuk menghina Islam, merusak Islam dengan mengadu dombnya. Yaitu di antaranya sesama muslim dan juga sesama ‘Ulama sekarang sudah mulai saling benci, saling menyalahkan dan saling mengkafirkan. Hal tersebut diakibatkan karena di antara kita, umat Islam sudah banyak yang mengingkari janji kepada Alloh dan Rosul – Nya, sudah banyak yang  tidak mau taat kepada Alloh dan Rosul – Nya.

وَمَا تَرَكَ أَئِمَّتُهُمُ الْحُكْمَ بِكِتَابِ اللهِ تَعَالَى اِلَّا جَعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ

Jika memutuskan satu perkara tidak menggunakan kitab Alloh ( Al – Qur’an ), maka pasti terjadi perselisihan di antara mereka.

Dan yang kelima, apabila hukum Alloh sudah mulai diabaikan, hukum Alloh sudah tidak ditegakkan dan diganti dengan hukum atau aturan yang dibuat oleh manusia, aturan yang dibuat oleh satu golongan, maka pasti akan terjadi perselisihan, pertengkaran, keributan dan akhirnya hancurlah masyarakat atau bahkan bangsa itu.

Terjadinya keributan di mana – mana pada saat ini adalah karena hukum Alloh atau Al– Qur’an sudah mulai diabaikan oleh insan negeri ini.

Para hadirin jama’ah sholat jum’ah rohimakumulloh, karena itu marilah kita basmi perzinahan atau pelacuran, agar tidak terjadi lagi wabah penyakit yang lebih berbahaya dari AIDS atau Virus Corona atau pun yang lainnya.

Marilah kita tegakkan kejujuran, agar tidak terjadi harga kebutuhan yang mahal dan dipimpin oleh pemimpin yang zholim.

Marilah kita keluarkan zakat, infaq dan shodaqohnya, agar tidak terjadi kekeringan.

Marilah kita tepati janji kita kepada Alloh dan Rosul – Nya dengan melakukan ketaatan kepada Alloh dan Rosul – Nya, agar kita umat Islam tidak dijajah oleh musuh – musuh Islam.

Dan marilah kita tegakkan hukum Alloh, agar tidak terjadi keributan dan kebinasaan negeri ini.

Dan hal tersebut harus dimulai dari diri kita sendiri. Dan hanya orang yang bertaqwa kepada Allah yang bisa melakukan hal tersebut.

 

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ,وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ  

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ,اَشْهَدُاَنْ لَّااِلهَ اِلَّااللهُ وَاحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ,وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ سَيِّدُالْإِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَاوَمَوْلَانَامُحَمَّدٍوَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلٰى اَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا اَمَّابَعْدُ:فَيَاعِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ,كَمَاصَلَيْتَ وَسَلَمْتَ وَبَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَااِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَااِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَّجِيْدٌ      

 اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِمِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ,اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ        مُّجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ 

 أَللّٰهُمَّ رَبَّنَالَاتُزِغْ قُلُوْبَنَابَعْدَاِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَامِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابِ. رَبَّنَالَاتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَاغِلًّالِّلَّذِيْنَ آمَنُوْارَبَّنَااِنَّكَ رَؤُفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَاهَبْ لَنَامِنْ اَزْوَاجِنَاوَذُرِّيَّاتِنَاقُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَالِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا......رَبَّنَاآتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَاعَذَابَ النَّارِ.           

عِبَادَاللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَخْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ                                                

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar