AL-QUR’AN DAN
PERKEMBANGANNYA
Oleh.ABSORI
Nama Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah nama
bagi suatu kitab yang berisi firman-firman Alloh SWT,yang diturunkan atas Nabi
Muhammad SAW,yang terkemudian kelahirannya.
Perkataan Al-Qur’an itu
menurut lughot terambil dari nama pekerjaan,adalah “Qoroah”yang artinya ia
telah membaca,maka pekerjaannya adalah berarti “membaca”.
Maksudnya dinamakan
Al-Qur’an adalah agar ia menjadi bacaan atau senantiasa dibaca oleh segenap
bansa manusia terutama oleh kaum muslimin.
Dan juga Al-qur’an
disebut Al-Kitab,yang menurut lughot terambil dari nama pekerjaan adalah
terambil dari kata “Kataba”,yang artinya ia menulis,maka perkataan itu berarti
Tulisan.
Maksudnya
disebut dengan Al-Kitab itu adalah agar Al-Qur’an itu ditulis atau dicatat oleh
seluruh manusia khususnya yang menganut agama Islam.
Dan menurut arti yang
Lazim (umum) dalam agama adalah ayat firman-firman Alloh yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW,dari masa ke masa dan sampai kepada kita semua sebagai hamba
Alloh dengan berita yang tertunda-tunda khabar Mutawatir,yang tidak dapat
ditolak akan kebenarannya.
Nama Al-Qur’an dan
Al-Kitab itu di dalam Al-Qur’an itu sendiri oleh Alloh telah disebutkan
berulang kali di antaranya adalah:
Disebut dengan kata
Al-Kitab
ذَٰلِكَ
الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ Kitab
(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
QS.Al-Baqoroh:2
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ
مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِن قَبْلُ
يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُم مَّا عَرَفُوا
كَفَرُوا بِهِ ۚ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
Dan
setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada
pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk
mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka
apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat
Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.QS.Al-Baqoroh:89
كَمَا
أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا
وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا
لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُون
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan
nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan
kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum
kamu ketahui.QS.Al-Baqoroh:151
نَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا
أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ
فِي الْكِتَابِ ۙ أُولَٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya
kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula)
oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati, QS.Al-Baqoroh:159
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ
الْكِتَابَ بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي
شِقَاقٍ بَعِيدٍ
Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan
membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang
(kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari
kebenaran). Al-Baqoroh:176
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ
بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَاةَ
وَالْإِنجِيلَ
Dia menurunkan Al Kitab (Al
Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan
sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, QS.Ali Imron:3
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ
الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ
مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا
تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا
يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ
آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو
الْأَلْبَابِ Dialah yang menurunkan Al Kitab
(Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah
pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti
sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah
untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya
melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami
beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan
kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan
orang-orang yang berakal. QS.Ali Imron:7
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو
عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ
وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika
Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
QS.Ali Imron:164
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ
عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّت طَّائِفَةٌ مِّنْهُمْ أَن يُضِلُّوكَ وَمَا
يُضِلُّونَ إِلَّا أَنفُسَهُمْ ۖ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِن شَيْءٍ ۚ وَأَنزَلَ
اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُن تَعْلَمُ ۚ
وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا
Sekiranya bukan karena karunia
Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan
keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya
sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga
karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan
kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar
atasmu.QS. An-Nisaa’:113
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ
وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِاللَّهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ
ضَلَالًا بَعِيدًا Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. QS.An-Nisaa’:136
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي
الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ
بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ
إِنَّكُمْ إِذًا مِّثْلُهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ
وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا
Dan sungguh Allah telah menurunkan
kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat
Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah
kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain.
Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan
mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan
orang-orang kafir di dalam Jahannam, QS.An-Nisaa’:140
Disebut
dengan kata Al-Qur’an.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي
أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ
وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ
مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ
بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri
tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur. QS.Al-Baqoroh:185
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ
الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ
اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.QS.An-Nisaa’:82
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِن تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِن تَسْأَلُوا
عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ الْقُرْآنُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا اللَّهُ عَنْهَا ۗ
وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan
menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan,
niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.QS.Al-Maidah:101
قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ
شَهَادَةً ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ۚ وَأُوحِيَ إِلَيَّ
هَٰذَا الْقُرْآنُ لِأُنذِرَكُم بِهِ وَمَن بَلَغَ ۚ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ
أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَىٰ ۚ قُل لَّا أَشْهَدُ ۚ قُلْ إِنَّمَا هُوَ
إِلَٰهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ
Katakanlah: "Siapakah yang
lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi
antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku
memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran
(kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di
samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah:
"Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas
diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)". QS.Al-An’am:19
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي
لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ
الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا Sesungguhnya Al Quran ini
memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira
kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar, QS.Al-Isro’:9
Disebut dengan Al-Furqoon
مِن قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ
وَأَنزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ
عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انتِقَامٍ
sebelum (Al Quran), menjadi
petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang
yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah
Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).QS.Ali Imron:4
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ
الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
Maha suci Allah yang telah
menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam, QS.Al-Furqoon:1
Disebut dengan kata
al-Huda
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ
بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُونَ Dialah yang telah mengutus
Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya
atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.
QS.At-Taubah:33
هَٰذَا هُدًى ۖ وَالَّذِينَ
كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَهُمْ عَذَابٌ مِّن رِّجْزٍ أَلِيمٌ
Ini (Al Quran) adalah petunjuk.
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu
siksaan yang sangat pedih. QS.Al-Jaatsiyah:11
إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ
سَمَّيْتُمُوهَا أَنتُمْ وَآبَاؤُكُم مَّا أَنزَلَ اللَّهُ بِهَا مِن سُلْطَانٍ ۚ
إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُم
مِّن رَّبِّهِمُ الْهُدَىٰ
Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu
mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya.
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini
oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk (Al-Qur’an) kepada
mereka dari Tuhan mereka.QS.An-Najm:23
وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا
الْهُدَىٰ آمَنَّا بِهِ ۖ فَمَن يُؤْمِن بِرَبِّهِ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا
رَهَقًا
Dan sesungguhnya kami tatkala
mendengar petunjuk (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman
kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut
pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.QS.Al-Jin:13
Disebut dengan kata Adz-Dzikr
أَوَعَجِبْتُمْ أَن جَاءَكُمْ ذِكْرٌ
مِّن رَّبِّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ مِّنكُمْ لِيُنذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُوا
وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang
kepada kamu peringatan (Al-Qur’an) dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang
laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan
mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat? QS.Al-A’roof:63
وَقَالُوا يَا أَيُّهَا الَّذِي
نُزِّلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ
Mereka berkata: "Hai orang
yang diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang
gila. QS.Al-Hijr:6
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا
الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan
Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. QS.Al-Hijr:9
بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ ۗ
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ
وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
keterangan-keterangan (mukjizat) dan
kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada
umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka
memikirkan, QS.An-Nahl:44
مَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مِّن
رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ
Tidak datang kepada mereka suatu
ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka
mendengarnya, sedang mereka bermain-main, QS.Al-Anbiya’:2
أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ
آلِهَةً ۖ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ ۖ هَٰذَا ذِكْرُ مَن مَّعِيَ وَذِكْرُ مَن
قَبْلِي ۗ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ الْحَقَّ ۖ فَهُم مُّعْرِضُونَ
Apakah mereka mengambil
tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: "Unjukkanlah hujjahmu! (Al Quran) ini
adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi
orang-orang yang sebelumku". Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui
yang hak, karena itu mereka berpaling. QS.AL-Anbiya’:24
وَهَٰذَا ذِكْرٌ مُّبَارَكٌ
أَنزَلْنَاهُ ۚ أَفَأَنتُمْ لَهُ مُنكِرُونَ
Dan Al Quran ini adalah suatu
kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka
mengapakah kamu mengingkarinya? QS.Al-Anbiya’:50
وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ
وَمَا يَنبَغِي لَهُ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُّبِينٌ
Dan Kami tidak mengajarkan syair
kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu
tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan. QS.Yaa Siin:69
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang berkaitan
dengan nama lain Al-Qur’an.
Permulaan Al-Qur’an dihimpun dan
dibukukan.
Diriwayatkan,bahwa dikala Abu Bakar Ash-Shiddiq menjabat sebagai
kholifah (presiden) ada satu peristiwa yang mendorong kepada beliau,agar
ayat-ayat dan surat-surat yang masih berserakan itu dihimpun.
Setelah diadakan musyawarah,maka
didapatlah persetujuan bulat,siapakah orangnya yang akan diserahi untuk
melaksanakan keputusan tersebut.Maka akhirnya mereka memutuskan,bahwa pekerjaan
yang mulia dan maha berat itu diserahkan kepada Zaid bin Tsabit,yaitu salah
seorang penuls wahyu Alloh (Al-Qur’an) yang paling terkemuka.Maka dipanggillah
Zaid bin Tsabit oleh Kholifah untuk diberitahukan tugasnya,bahwa ia agar
melaksanakan keputusan itu,dan dikatakanlah kepada Zaid bin Tsabit:
“Wahai Zaid ! Engkau seorang pemuda
harapan agama islam yang cerdik dan berakal.Kami tidak menaruh dugaan yang tidak baik
untukmu.Dari dahulu,engkaulah seorang penulis wahyu yang senantiasa menuliskan
wahyu untuk Rosululloh SAW.Oleh karena itu,sekarang hendaklah tulisan-tulisan
itu engkau kutip semuanya dan himpunkanlah menjadi satu”.
Zaid bin
Tsabit berkata:”Sesungguhnya,demi Alloh,jika sekiranya mereka menyuruh aku
supaya aku memindahkan satu gunung,itu adalah lebih ringan bagiku daripada
pekerjaan mengumpulkan Al-qur’an”.
Dan ide
pengumpulan dan pembukuan Al-Qur’an adalah bermula,ketika terjadi perang
Yamamah,peperangan antara kaum muslimin yang taqwa dengan yang murtad.Dan dalam
peperangan itu banyak shohabat yang hafal Al-Qur’an yang tewas menjadi syuhada
hingga mencapai 70 shohabat yang hafal Al-Qur’an gugur pada saat itu.Maka
berhubung dengan sebab-sebab itulah Shohabat Umar bin Khothob berfikir dan
berpendapat,bahwa jika terjadi demikian terus-menerus orang-orang yang hafal
Al-Qur’an banyak yang gugur sebagai syahid,mungkin akan terjadi fitnah yang
besar bagi kaum muslimin.Maka seketika itu juga Umar bin Khothob mendatangi
kholifah Abu Bakar dan mengusulkan,”Bahwa hendaknya ayat-ayat dan surat-surat
Al-Qur’an harus segera dihimpun dan dibukukan menjadi satu”.Maka usulan itupun
diterima oleh Abu Bakar dan disetujui pula oleh shohabat yang lainnya.
Dan Abu Bakar
Shiddiq berkata,”Demi Alloh,itu pekerjaan yang baik (bid’ah hasanah) dan
utama”.
Demikian itu
dikatakan kepada Zaid berkali-kali,supaya mengerjakan pekerjaan yang baik dan
utama.Maka akhirnya Zaid pun terbukalah hatinya untuk membukukan,menghimpun dan
mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an dari catatan-catatan,tulisan-tulisan yang ada
dipelepa-pelepa korma,batu-batu,kulit-kulit dan tulang-tulang unta dan
kambing.Kemudian setelah selesai Al-Qur’an dihimpun menjadi satu buku,lalu
diserahkan kepada shohabat Abu Bakar Shiddiq,oleh beliau disimpan baik-baik
sampai dengan wafatnya.
Kemudian
setelah meninggalnya Abu Bakar,naska Al-Qur’an itu berpindah kepada shohabat
Umar bin Khothob sebagai kholifah ke dua,dan sepeninggal beliau,lalu disimpan
oleh salah seorang putrinya,yaitu Hafshoh yang merupakan mantan istri
Rosululloh SAW.
Peristiwa ini
terjadi pada tahun ke XI Hijriyah.
Bacaan Al-Qur’an
Ketika Malaikat Jibril membacakan Al-Qur’an
kepada Nabi Muhammad SAW,mula-mula dengan satu bacaan yang diucapkan kepada
suku Quraisy saja,tetapi beliau mengajukan tambahan kepadanya,supaya bacaan
Al-Qur’an itu tidak terbatas dengan semacam bacaan yang dibaca oleh lidah suku
quraisy saja,karena lidah bangsa Arab itu bermacam-macam.Maka oleh Malaikat
Jibril usulan atau permintaan Nabi itu diperkenankan dan diberi tambhan atas
idzin Alloh SWT,dengan beberapa macam bacaan (cara membaca Al-Qur’an),hingga
akhirnya diperkenankan hingga 7 macam bacaan yang dapat difahami dan dimengerti
oleh bangsa Arab dan juga suku Quraisy pada umumnya.
Maka hal tersebut Nabi mengajarkan Al-Qur’an
kepada para shohabat pada waktu itu dengan 7 macam huruf (Qira’ah atau bacaan)
yang biasa diucapkan oleh lidah bangsa Arab,dan yang telah dikenal oleh bangsa
Arab Quraisy.Nabi bersabda:
“Sesungguhnya Al-Qur’an itu diturunkan atas 7
huruf (bacaan),maka bacalah olehmu barang yang semudah-mudahnya (yang dianggap
mudah oleh kita).
Jadi bacaan Al-Qur’an yang oleh Nabi
SAW,dibacakan kepada para shohabatnya itu menurut sebagaimana yang dibacakan
oleh Malaikat Jibril kepada Nabi SAW.Tentang apa sebabnya Al-Qur’an diturunkan
dengan 7 dialek,bacaan atau qiro’ah,dan hikmahnya adalah di antaranya.
Perkataan Nabi SAW untuk membaca Al-Qur’an
dengan 7 huruf,bacaan atau dialek adalah pada waktu itu sesudah beliau hijrah
ke Madinah pada sebelumnya Al-Qur’an dibaca oleh Nabi SAW adalah dengan bahasa
yang difahami dan dimengerti oleh suku Quraisy.Dan setelah Nabi SAW hijrah ke
Madinah banyak bangsa Arab yang masuk islam yang bukan dari suku Quraisy,yang
dialeknya,bahasanya agak berbeda dengan suku Quraisy.
Maka dengan sebab itulah Al-Qur’an diperkenankan
dibaca dengan dialek yang lain,dari dialek atau bahasa suku Quraisy.Perkenan
yang demikian itu adalah untuk memudahkan atau meringankan mereka yang sejak
kecil hingga dewasa hidupnya di dalam lingkungan qabilahnya masing-masing yang
dialeknya,bahasanya agak berbeda dengan suku Quraisy.Yang jika dipaksakan
supaya membaca Al-Qur’an dengan atau meurut bahasa suku Quraisy,maka sungguh
akan merasa keberatan atau kesusahan dalam mengucapkannya.
Demikianlah secara singkat hikamah dari adanya
perkenan membaca Al-Qur’an dengan 7 macam dialek atau bahasa keseharian pada
waktu itu.Keterangan selanjutnya untuk lebih jelasnya silahkan baca kitab
“AT-TA’RIF” karya Sayyid Muhammad Ali Al-Bablawiy.
Huruf dan tulisan Al-Qur’an
Menurut riwayat,tulisan ayat-ayat Al-Qur’an
sejak masa Nabi Muhammad SAW,sehingga ayat-ayat itu dihimpun dan dibukukkan
menjadi sebuah kitab,adalah ditulis dengan tulisan Arab yang disebut
“KUFY”,yang berasal dari nama kota “AL-KOFAH”.Jadi tulisannya secara tulisan
Arab Kufah.Tulisannya yang pada massa itu belum memakai baris Fathah,Kasroh,dan
Dhommah atau “sukun”=”a”-“i”-“u” dan yang lainnya.
Tetapi Islam dan Al-Qur’an bergandengan tersiar
disegenap negara-negara Arab dan sekitarnya,yang dialek,loghat atau bahasa
Arabnya disetiap negara agak berlainan.Oleh sebab itulah,untuk memelihara
kebaikan dan keindahan bacaannya dari segala kekeliruan,dan untuk menjaga
kebenaran artinya dari segala kesalahan,maka dirasa perlu tulisan dari
huruf-huruf Al-Qur’an itu diberi tanda-tanda titik (nuqthoh ) dan barisnya pada
umumnya.
(a).Pada zaman Kholifah Mu’awiyyah bin Abi
Sufyan tahun 40-60 Hijriyah oleh Imam Abul Aswad Ad-Datuliy direncanakan
tanda-tanda harokat atau baris bagi huruf Al-Qur’an,akan tetapi barisnya masih
berbentuk titik yang ditulis merah.Tanda yang berbunyi “a”= Fathah,ditulis disebelah
atas hurufnya,tanda yang berbunyi “u” = Dhommah,ditulis didepan hurufnya,tanda
yang berbunyi “i” = Kasroh ditulis disebelah bawah hurufnya,dan tanda yang
berbunyi “sukun” = Mati,ditulis dengan
tanda O.. diselah atas hurufnya,dan tanda yang berbunyi keras = Syiddah,ditulis
berhuruf ganda dengan titik dua disebelah atas hurufnya.
(b).Pada masa Kholifah Abdul Malik bin Marwan
tahun 65-86 Hijriyyah,dengan perantara Raja Hujjaj bin Yusuf,diperintahkan pula
agar masing-masing huruf Al-Qur’an yang serupa diberi tanda secukupnya,seperti
pada huruf “ba”-“ta”-“tsa”-“jim”-“kho”-“sin”-“syin” dan yang lainnya dengan
tujuan agar tidak timbul kekeliruan dalan bacaan.Maka oleh Syekh Nashor
bin..........dan Syekh Yahya bin Ya’mar,yang kedua-duanya adalah murid dari
Imam Abul Aswad Ad-Datuliy,direncanakan tanda-tanda untuk membedakan satu persatu huruf dan
ayat-ayat Al-Qur’an.Seperti pada huruf “ba” diberi titik satu dibawah,huruf
“ta” diberi titik dua diatas,huruf “tsa” diberi titik tiga diatas dan lain
sebagainya,hingga sekarang yang ada di hadapan kita semua.
(c). Pada tahun 162 Hijriyyah,karena banyak
kekeliruan dalam membaca ayat-ayat Al-Qur’an,seperti bacaan yang msetinya
dibaca panjang dibaca pendek,yang harusnya dibaca keras (saddah) tidak dibaca
keras dan lain sebagainya.Karena tanda baris (fat-hah,kasroh dan dhommah) yang
ada belum mencukupi dan memenuhi kehendak yang sebenarnya,maka Imam Kholil bin
Aluhad di kota Bashroh,direncanakan pula tanda yang lebih jelas,terang dan
nyata.Yakni oleh beliau diadakan lagi tanda baris atau harokat,tanda harus
dibaca panjang (Maddah),tanda harus dibaca tebal keras atau Syaddah,tanda harus
dibaca mati atau sukun,dan demikianlah selanjutnya,sebagaimana tanda-tanda yang
terpakai hingga sekarang.
Adapun tulisan
ayat-ayat Al-Qur’an yang ada sekarang ini,bukan lagi dari tulisan “Kufy”
dizaman Kholifah Mu’awiyah,karena tulisan yang model Kufy itu dari satu zaman
ke zaman yang lain telah diperbangus,diperindah dan diperbaiki,sehingga dizaman
seorang Wazir dari pemerintah Abbasiyah,adalah Wasir Ibnu Muqlah di Bagdad pada
tahun 272 Hijriyyah,beliau inilah yang mengatur dan menciptakan serta membentuk
tulisan ayat-ayat Al-Qur’an seperti yang ada sekarang ini.
Dan tentang
yang membagi Al-Qur’an menjadi 30Juz,dan pada setiap Juz akan ada tanda Nishfu
(pertengahan),dan pada setiap Nishfu (pertengahan) diadakan pula tanda Rubu’
(seperempat),itu adalah dari pekerjaan inisiatif Gubernur Hajjaj bin Yusuf
sendiri.
Jumlah
ayat-ayat Al-Qur’an,kalimahnya,huruf-hurufnya dan lain-lain.
(1).Banyak
ayat-ayat Al-Qur’an menurut perhitungan,penyelidikan ahli Madinah sebanyak 6214
ayat,perhitungan dan penyelidikan ahli Mekkah sebnayak 6210 ayat,perhitungan
dan penyelidikan ahli Bashroh sebanyak 6204 ayat,perhitungan dan penyelidikan
ahli Syam sebanyak 6226 ayat,perhitungan dan penyeidikan ahli Kufah sebanyak
6217 ayat,perhitungan dan penyelidikan yang diriwayatkan oleh shohabat Ibnu
Abbas sebanyak 6616 ayat dan juga ada menghitung hingga jumlah 6666 ayat.
Pertanyaannya
kenapa terjadi perbedaan dalam jumlah ayatnya ? Perbedaan jumlah itu disebabkan
antara lain ada satu ayat yang dihitung oleh para ‘Ulama dua ayat.
(2). Dan
banyaknya kalimat menurut perhitungan dan penyelidikan Imam ‘Atho bin Yasar
dari ahli Madinah sebanyak 77.439 kalimat.Dan ganyaknya huruf-huruf Al-qur’an
sebanyak 325.345 huruf.
(3). Adapun
mengenai banyak huruf-hurufnya adalah menurut perhitungan dan penyelidikan para
‘Ulama yang pernah menghitung dari satu-persatunya adalah sebagai berikut.
1. Huruf “Alif” sebanyak: 48.772
2. Huruf “Ba” sebanyak: 11.428
3. Huruf “Ta” sebanyak: 3.205
4. Huruf “Tsa” sebanyak: 2.404
5. Huruf “Jim” sebanyak: 4.322
6. Huruf “ha” sebanyak: 4.130
7. Huruf “Kho” sebanyak: 2.505
8. Huruf “Dal” sebanyak: 5.978
9. Huruf “Dzal” sebanyak: 4.930
10. Huruf “Ro”
sebanyak: 12.246
11. Huruf “Zai”
sebanyak: 1.680
12. Huruf “Sin”
sebanyak: 5.996
13. Huruf “Syin” sebanyak: 2.115
14. Huruf “Shod”
sebanyak: 2.037
15. Huruf “Dhod” sebanyak: 1.682
16. Huruf “Tho”
sebanyak: 1.274
17. Huruf “Zho”
sebanyak: 842
18. Huruf “’Ain”
sebanyak: 9.417
19. Huruf “Ghain” sebanyak: 1.217
20. Huruf “Fa” sebanyak: 8.419
21. Huruf “Qof”
sebanyak: 6.613
22. Huruf “Kaf”
sebanyak: 10.552
23.
Huruf “Lam” sebanyak: 33.520
24.
Huruf “Mim”
sebanyak: 25.955
25.
Huruf “Nun”
sebanyak: 45.190
26.
Huruf “Wau”
sebanyak: 2.586
27.
Huruf “Ha”
sebanyak: 1.670
28.
Huruf “Lam Alif”
sebanyak: 1.970
29.
Huruf “Ya”
sebanyak: 4.919
30.
Huruf “Hamzah”
sebanyak: 3.272
JUMLAH
270.846
Jumlah Tasydidnya 19.253
Jumlah Tanda Maddah (panjang) 1.771
Jumlah Tanda Nuqthoh (titik) 156.681
Jumlah Tanda Fat-hah 93.243
Jumlah Tanda Kasroh 38.886
Jumlah Tanda Dhommah 40.804
Jumlah Lafazh Alloh
2.664
Adapun
nama-nama surat Al-Qur’an yang sejumlah 114 surat tersebut,menurut tertibnya (urutannya)
ketika diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:
URUTAN TURUNNYA
SURAT –SURAT AL-QUR’AN
|
سُوْرَةٌ
|
نَوْمَورْ
|
سُوْرَةٌ
|
نَوْمَورْ
|
سُوْرَةٌ
|
نَوْمَورْ
|
سُوْرَةٌ
|
نَوْمَورْ
|
سُوْرَةٌ
|
نَوْمَورْ
|
|
أَلزَّلْزَلَةِ
|
93
|
أَلنَّحْلِ
|
70
|
أَلشُّعَرَاءِ
|
47
|
عَبَسَ
|
24
|
أَلْعَلَقِ
|
1
|
|
أَلْحَدِيْدِ
|
94
|
نُوْحِ
|
71
|
أَلنَّمْلِ
|
48
|
أَلْقَدَرِ
|
25
|
أَلْقَلَمِ
|
2
|
|
مُحَمَّدٍ
|
95
|
إِبْرَاهِيْمَ
|
72
|
أَلْقَصَصِ
|
49
|
أَلشَّمْشِ
|
26
|
أَلْمُزَّمِّلِ
|
3
|
|
أَلرَّعْدُ
|
96
|
أَلْأَنْبِيَاءِ
|
73
|
أَلْإِسْرَاءِ
|
50
|
أَلْبُرُوْجِ
|
27
|
أَلْمُدَّثِّرِ
|
4
|
|
أَلرَّحْمَنِ
|
97
|
أَلْمُؤْمِنُوْنَ
|
74
|
يُوْنُسَ
|
51
|
أَلتِّيْنِ
|
28
|
أَلْفَاتِحَةِ
|
5
|
|
أَلْإِنْسَانِ
|
98
|
أَلسَّجَدَةِ
|
75
|
هُوْدِ
|
52
|
أَلْقُرَيْشِ
|
29
|
أَلْمَسَدَ/أَللَّهَبِ
|
6
|
|
أَلطَّلَاقِ
|
99
|
أَلطُّوْرِ
|
76
|
يُوْسُفَ
|
53
|
أَلْقَارِعَةِ
|
30
|
أَلتَّكْوِيْرِ
|
7
|
|
أَلْبَيِّنَةِ
|
100
|
أَلْمُلْكِ
|
77
|
أَلْحِجْرِ
|
54
|
أَلْقِيَامَةِ
|
31
|
أَلْأَعْلَى
|
8
|
|
أَلْحَشْرِ
|
101
|
أَلْحَاقَةِ
|
78
|
أَلْأَنْعَامِ
|
55
|
أَلْهُمَزَةِ
|
32
|
أَلَّيْلِ
|
9
|
|
أَلنُّوْرِ
|
102
|
أَلْمَعَارِجِ
|
79
|
أَلصَّافَاتِ
|
56
|
أَلْمُرْسَلَانِ
|
33
|
أَلْفَجْرِ
|
10
|
|
أَلْحَجِّ
|
103
|
أَلنَّبَاءِ
|
80
|
لُقْمَانَ
|
57
|
ق
|
34
|
أَلضُّحَى
|
11
|
|
أَلْمُنَافِقُوْنِ
|
104
|
أَلنَّازِعَاتِ
|
81
|
سَبَأٍ
|
58
|
أَلْبَلَادِ
|
35
|
أَلشَّرْحِ/أَلْإِنْشِرَحِ
|
12
|
|
أَلْمُجَادَلَةِ
|
105
|
أَلْفَنْطَارِ
|
82
|
أَلزُّمَرِ
|
59
|
أَلطَّارِقِ
|
36
|
أَلْعَصْرِ
|
13
|
|
أَلْحُجُرَاتِ
|
106
|
أَلْإِنْشِقَاقِ
|
83
|
غَافِرِ/أَلْمُؤْمِنِ
|
60
|
أَلْقَمَرِ
|
37
|
أَلْعَادِيَاتِ
|
14
|
|
أَلتَّحْرِيْمِ
|
107
|
أَلرُّوْمِ
|
84
|
فُلِّلَتِ/حم
ألسّجَدةِ
|
61
|
ص
|
38
|
أَلْكَوْثَرِ
|
15
|
|
أَلتَّغَابُنِ
|
108
|
أَلْأَنْكَبُوْتِ
|
85
|
أَلشُّوْرَى
|
62
|
أَلْأَعْرَافِ
|
39
|
أَلتَّكَاثُرِ
|
16
|
|
أَلصَّفِ
|
109
|
أَلْمُطَفِفِيْنِ
|
86
|
ألزُّخْرُفِ
|
63
|
أَلْجِنِّ
|
40
|
أَلْمَاعُوْنِ
|
17
|
|
أَلْجُمُعَةِ
|
110
|
أَلْبَقَرَةِ
|
87
|
أَلدُّخَانِ
|
64
|
يس
|
41
|
أَلْكَافِرُوْنَ
|
18
|
|
أَلْفَتْحِ
|
111
|
أَلْأَنْفَالِ
|
88
|
أَلْجَاثِيَةِ
|
65
|
أَلْفُرْقَانِ
|
42
|
أَلْفِيْلِ
|
19
|
|
أَلْمَائِدَةِ
|
112
|
آلِ
عِمْرَانِ
|
89
|
أَلْأَحْقَافِ
|
66
|
فَاطِرِ
|
43
|
أَلفَلَقِ
|
20
|
|
أَلتَّوْبَةِ
|
113
|
أَلْأَحْزَابِ
|
90
|
أَلذَّارِيَاتِ
|
67
|
مَرْيَمِ
|
44
|
أَلنَّاسِ
|
21
|
|
أَلنَّصْرِ
|
114
|
أَلْمُمْتَحَنَةِ
|
91
|
أَلْغَاشِيَةِ
|
68
|
طه
|
45
|
أَلْإِخْلَصِ
|
22
|
|
|
|
أَلنِّسَاءِ
|
92
|
أَلْكَهْفِ
|
69
|
أَلْوَاقِعَةِ
|
46
|
أَلنَّجْمِ
|
23
|