Senin, 11 Januari 2016

Bahaya Mengabaikan 'Ulama

BAHAYA  MENGABAIKAN 'ULAMA

Ulama adalah laksana lampu-lampu petunjuk,lampu-lampu penerang,duta-duta penerang dunia hingga akhirat,dan para kepercayaan Allah di kalangan makhluk dan hamba-Nya,dan juga merupakan pewaris para Nabi.Para ‘Ulama menunjukkan orang-orang yang sesat,membimbing orang-orang yang memerlukan petunjuk ke jalan yg lurus,ke jalan yg benar dan ke jalan Allah.Allah telah menganugerahkan kefahaman kepada para ‘ulama,luas pemikiranya dan pendapatnya,ketajaman sinar hatinya ,menyingkap berbagai macam ilmu pengetahuan,memberikan pertolongan,hatinya menjadi cermat dan tajam,akalnya bagaikan gudang hikmah yg bijaksana yg bisa mengalir kepada banyak orang yg bagaikan sumber mataair yg tanpa henti dan kering.
Maka seberapa jumlah ‘ulama di suatu bangsa dan seberapa dari bangsa itu mengharapkan petunuknya sekian itu pula ketinggian dan keluhurannya..Semakin banyak ‘ulama di suatu bangsa maka akan semakin majulah dalam pemikirannya.Dan sebaliknya bila ‘ulamanya sedikit maka keterbelakanganlah yang ada pada bangsa itu.


سَأَلْتُ جِبْرِيْلُ عَنْ اَصْحَابِ الْعِلْمِ فَقَالَ: هُمْ سُرُجُ اُمَّتِكَ فِى الدُّنْيَاوَالْآخِرَةِ،طُوْبَى لِمَنْ عَرَفَهُمْ وَالْوَيْلُ لِمَنْ اَنْكَرَهُمْ وَاَبْغَضَهُمْ
Kutanyakan (Nabi)kepada malaikat Jibril mengenai status ahli ilmu (‘ulama atau orang ‘alim),dijawab oleh Jibril:” ‘Ulama adalah sebagai pelita,cahaya atau penerang bagi umatmu di dunia dan akhirat,oleh karena itu beruntunglah orang yg  mengenal dan memperhatikan nasehat ‘ulama,sebaliknya celakalah bagi orang yg menentang dan mengundang marah mereka.”
Dengan wafatnya ‘ulama atau orang ‘Alim,maka ibaratnya reduplah cahaya lampu yg menjadi sinar yang menerangi kegelapan kehidupan di dunia ini,akan menjadi tumpullah pedang yg dalam melaksanakan yang hak dan yang benar di bangsa tersebut,akan hancurlah sendi-sendi kebesaran suatu bangsa.Dan apabila tidak ada pengganti atau penerusnya,maka keadaan akan tetap dalam kegelapan bangsa tersebut,akan timbul kebingungan,kebimbangan yang terjadi pada umat,akan tumbuh kemunkaran ,perselisihan,kerusuhan,keributan akan timbul fitnah di mana-mana dan akhirnya hancurlah bangsa itu dan bahkan dihancurkan oleh Allah yg disebabkan perbuatan orang-orang yg bodoh. Bila sudah tidak ada orang ‘alim,maka orang-orang yg bodoh pun dengan beraninya mengeluarkan fatwa dan nasehatnya yang tanpa dasar,karena memang tidak berilmu.Mereka akan sebarkan cerita-lama lama,mereka penuhi hati manusia dan telinganya dengan sesuatu yg jauh dari pada ilmu pengetahuan agama yg benar sehingga mereka menentang yg hak dan yg benar yg dianggap oleh mereka itu sesuatu yg benar.
Maka wajiblah bagi para ‘ulama,bagi orang-orang ‘alim untuk menyebar luaskan ilmu yg dimilikinya,menyebar luaskan apa yg telah diamanahkan oleh Allah kepada para ‘ulama atau orang yg ‘alim dari berbagai disiplin ilmu,untuk disampaikan kepada masyarakat.Dan masyarakat yg awam pun wajib pula untuk menuntut ilmu agama khususnya.
Sebagaimana Allah berfirman di dalam surat At-Taubah ayat 122.
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا

قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ                         
 Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Dan kewajiban kita adalah untuk menuntut ilmu,mencari dan belajar,karena sangat besar sekali pahala  dan keutamaan bagi orang mau belajar,yaitu di antaranya adalah:
مَنْ جَلَسَ عِنْدَالْعَالِمِ سَاعَتَيْنِ اَوْاَكَلَ مَعَهُ لُقْمَتَيْنِ اَوْسَمِعَ مِنْهُ كَلِمَتَيْنِ اَوْمَشَى مَعَهُ خَطْوَتَيْنِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى جَنَّتَيْنِ كُلُّ جَنَّةٍ مِثْلُ الدُّنْيَامَرَّتَيْنِ                   
Barangsiapa yg duduk bersama orang ‘alim 2 jam,atau makan bersama dg orang ‘alim 2 suapan,atau mendengarkan nasehat orang ‘alim 2 kalimat,atau berjalan dg orang ‘alim 2 langkah kaki,maka Allah memberinya 2 taman surga,yg setiap taman seluas 2 kali besarnya dunia.
جُلُوْسُ سَاعَةٍ عِنْدَالْعُلَمَاءِاَحَبُّ اِلَيَّ مِنْ عِبَادَةِ اَلْفِ سَنَةٍ                   
 Duduk di sisi ‘ulama selama satu jam lebih aku cintai,dibandingkan ibadah selama seribu tahun.
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمِ سَاعَةً خَيْرٌمِنْ قِيَامِ لَيْلَةٍ وَطَلَبَ الْعِلْمِ يَوْمًاخَيْرٌمِنْ صِيَامِ ثَلَاثَةِ شَهْرٍ       Barangsiapa yg mencari ilmu satu jam maka lebih baik bagi dr sholat malam,mencari ilmu selama dua jam lebih baik bagimu dr pd puasa selama tiga bulan.
مَنِ انْتَقَلَ لِيَتَلَّمِ عِلْمًاغُفِرَلَهُ قَبْلَ اَنْ يَخْطُوَ               
Barangsiapa pergi untuk belajar dan mencari ilmu,maka mengampuni orang mencari ilmu sebelum melangkahkan kakinya.
Dan masih banyak lagi keutamaan bagi orang yg menuntut ilmu.Menuntu ilmu,atau belajar tidak mengenal batas usia dan bahkan sampai kita menjelang meninggal dunia.Kewajiban kita adalah mencari ilmu,kewajiban kita adalah untuk belajar dan tidak wajib untuk menjadi orang yang pandai.Oleh karena itu marilah kita pergunakan sisa usia kita terus belajar tentang agama,tentang keMaha Besaran Allah di mana pun kita berada.Marilah kita makmurkan majlis-majlis ilmu di tempat kita masing-masing.
Allah tidak akan menghilangkan ilmu,tidak akan mencabut ilmu dari duni ini,kecuali dengan mewafatkan para ‘ulama,mewafatkan orang-orang ‘alim.Sebagaimana Rosulullah SAW bersabda.
عَنْ عَبْدِاللهِ عَمْروبْنِ الْعَاصٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: اِنَّ اللهَ لَايَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًايَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِوَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِحَتَّى اِذَالَمْ يَبْقَ عَالِمٌ اتَّخَذَالنَّاسُ رُءُوْسًا-وَفِى

رِوَايَةٍ- رُؤَسَاءَجُهَّالًافَسُئِلُوْافَأَفْتَوْابِغَيْرِعِلْمٍ,فَضَلُّوْاوَاَضَلُّوْا.   رواه البخارى ومسلم                                   
Dr Abdullah bin Amer bin ‘Ash dia berkata:”Saya mendengar Rosulullah SAW bersabda:”Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan cara mencabutnya dari hamba-Nya,akan tetapi Allah cukup mencabut ilmu itu dengan mencabut jiwa (mewafatkan) para ‘Ulama,sehingga apabila sudah tidak ada seorang ‘Alim pun,maka orang-orang mencari dan mengangkat para pemimpin-dalam riwayat yang lain-pemimpin-pemimpin yg bodoh, lalu mereka ditanya,maka mereka akan memberikan fatwanya tanpa dasar ilmu pengetahuan,maka betul2 mereka itu sesat dan menyesatkan.
مَوْتُ الْعَالِمِ مَوْتُ الْعَالَمِ                               
Wafatnya orang ‘Alim,berarti pertanda binasanya alam semesta.
Oleh karena itu hendaknya kita harus merasa prihatin dengan wafat para ‘Ulama,karena berarti ilmu telah dicabut oleh Allah dan alam akan menjadi hancur dengan wafatnya ‘Ulama.Bila kita merasa prihatin,merasa sedih,merasa kehilangan dengan wafatnya ‘Ulama maka kita akan memperoleh pahala dan dicatat oleh Allah sebanyak pahala seribu orang ‘Alim dan seribu pejuang yg mati syahid.
Rosulullah telah memperingatkan kita semua tentang umat terhadap para ‘Ulama.
سَيَأْتِى زَمَانُ عَلَى اُمَّةِ يَفِرُّوْنَ مِنَ الْعُلَمَاءِوَالْفُقُهَاءِفَيَبْتَلِيْهِمُ اللهُ تَعَالَى بَثَلَاثِ بَلِيَّاتٍ,اُوْلَاهَايَرْفَعُ الْبَرَكَةَ مِنْ كَسْبِهِمْ,وَالثَّانِيَةُ يُسَلِّطُ   اللهَ تَعَالَى عَلَيْهِمْ سُلْطَانًاظَالِمًا,وَالثّالِثَةُ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الدُّنْيَابَغَيْرِاِيْمَان  

Akan datang satu massa yang akan terjadi pada umatku,di mana pada waktu itu umatku akan lari,akan menjahui dan meninggalkan para ‘Ulama dan Fuqoha.bila umat berbuat demikian maka akan terjadi tiga bencana yg menimpa umatku,yaitu:
Yang pertama,bila umatku sudah tdk percaya,sudah mengabaikan,sudah menjauhi para ‘Ulama dan Fuqoha (orang yg mengerti hukum Allah),dan bahkan menghina,mencaci,mencibir dan merendahkan para ‘Ulama dan Fuqoha,maka Allah akan mengangkat,Allah akan mencabut keberkahan dari umatku dari semua yg diusahakannya.Harta yang dihasilkan,uang yang diperoleh dari apapun usaha dan kerjanya tidak akan ada barokahnya.Baik itu para petani,pedagang,pengusaha atau pun karyawan semuanya tidak berkah,dan juga usianya pun tidak ada keberkahannya,usianya digunakan untuk yang sia-sia,untuk menentang Allah. 
Disebabkan   awalnya adalah tidak mau mendengar apa yang disampaikan oleh para 'ulama,fatwa-fatwa 'ulama yang mengharamkan tentang usaha,jual--beli,pekerjaan tidaklah mereka hiraukan sehingga mereka tetap dalam melakukan keharaman,melakukan sesuatu yang menentang ketentuan atau peratuaran yang telah ditentukan oleh Alloh baik dalam usahanya,jual-belinya,pekerjaan atau yang lainnya.Usahanya usaha yang diharamkan,jual-belinya yang diharamnya (menipu atau tidak jujur),kerjanya yang menghasilkan sesuatu yang diharamkan juga.Dan kalau sudah semuanya berada bukan di jalan Alloh,maka pasti tidak akan berkah hasil dari usahanya,hasil dari jual-belinya,dan hasil dari kerjanya.
Yang kedua, bila umatku sudah jauh dari para ‘Ulama dan Fuqoha,’Ulamanya dicaci,dihina dan direndahkan,maka Allah akan menurunkan pada umatku yang demikian pemimpin yang zholim,pemimpin yang rakus,pemimpin yang jahat,pemimpin yang korup dan pemimpin yang tidak adil.                              
 Dan pada saat ini,di negeri kita saat ini akibat umat banyak menentang para 'ulama,banyak yang lari dari 'ulama,banyak yang menjauhi para 'ulama,perkataan para 'ulama tidak dianggap atau diabaikannya.Maka Alloh akan menurunkan,Alloh akan memberi pemimpin atau penguasa yang zholim,yang tidak berpihak pada rakyatnya,yang akan menyengsarakan rakyatnya dan pemimpin yang tidak adil.Alloh memberi pemimpin yang zholim adalah akibat kitanya sendiri yang sudah banyak yang lari dari 'ulama,kitanya sendiri sudah banyak yang menentang,menghina,mencaci 'ulama,maka pantaslah kalau Alloh menurunkan pemimpin yang tidak berpihak pada rakyat atau pemimpin yang zholim yang merupakan sebagai teguran atau bahkan peringatan bagi kita semua,agar kita semua semakin dekat dan memuliakan para 'ulama.
 Yang ketiga,Bila umatku sudah berani terhadap para ‘Ulama dan Fuqohan,maka ketika meninggalkan dunia atau matinya dalam keadaan yg tanpa membawa iman,atau matinya dalam keadaan kufur kepada Allah.Na’udzubillah min dzalik.Kalau sudah matinya tanpa membawa imana adalah merupakan bahaya yang paling besar sekali,yaitu kesengsaraan untuk selamanya.
Karena marilah kita makmurkan,kita isi majlis-majlis ta’lim ,kita hidupkan majlis-majlis ta’lim dilingkungan kita masing-masing agar kita semua tdk mendapatkan perlindungan,keberkahan dan diberi pemimpin yg adil oleh Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar