Mentafakuri Bencana
Manusia adalah makhluk yang lemah,tidak
akan ada manfaatnya kekuatan akal dan tenaga kita bila dibandingkan dengan
kekuatan yang dimiliki Alloh.Manusia hanya bisa berencana,hanya bisa
menganalisa dan hanya bisa berkomentar tentang sesuatu,akan tetapi hanya Alloh
– lah yang menentukan segalanya.
Dalam waktu yang singkat,yang hanya dengan hitungan
menit dan bahkan dalam waktu hitungan detik saja semua harta kita bisa lenyap
dari gengaman kita,dari genggaman pemiliknya.Dalam waktu yang sekejap Alloh
bisa mengangkat derajat seseorang dan juga bisa menghinakan
serta menjatuhkan derajat seseorang.Alloh Maha Kuasa atas segala
sesuatu.Seorang anak dalam waktu yang sangat cepat sekali harus kehilangan
orang tuanya dan keluarga yang sangat di cintainya dan begitupun sebaliknya.Dan
pada waktu itu anak tidak mempedulikan orang tuanga dan juga sebaliknya.Semuanya
dalam keadaan panik dan sibuk untuk menyelamatkan dirinya sendiri.Semua hal
tersebut dapat terjadi kapan dan di mana saja dan semuanya bisa datang,bisa
terjadi secara tiba-tiba,semuanya bisa terjadi di luar dugaan manusia,dan
semua bisa terjadi tiada disangka-sangka oleh manusia,oleh kita.Yang menurut
akal tidak mungkin akan terjadi,akan tetapi bagi Alloh tidak ada hal yang tidak
mungkin,semua bisa terjadi bila Alloh sudah berkehendak maka pasti terjadi dan
tidak akan ada yang mampu untuk mencegahnya.Boleh saja manusia,boleh saja kita
berusaha,berencana untuk mencegah agar tidak terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan oleh kita semua,sehingga di laut,di darat,di gunung dan di udara atau di tempat-tempat yang lainnya dengan dipasang
alat pendeteksi bencana,yang dengan harapan kalau akan terjadi bencana dapat
diketahui sebelumnya.Akan tetapi semua alat itu tidaklah akan ada manfaatnya
sama sekali yang apabila Alloh sudah berkehendak.Sehebat dan secanggih apapun alat tersebut tidaklah akan berguna
sama sekali.Sehingga tidak mampu untuk mendeteksi kapan terjadinya bencana atau
musibah.Dan kalau Alloh sudah berkehendak kapan saja akan terjadi
bencana,sehingga tidak akan ada yang sanggup untuk mencegahnya,untuk
mengantisipasi bencana.
وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّهُ
بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ
لِفَضْلِهِ ۚ يُصِيبُ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ
الرَّحِيمُ
Jika Allah menimpakan sesuatu
kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia.
Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak
kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.QS.Yunus:107
Yang perlu kita tafakuri adalah apakah
terjadinya bencana itu di dalam keluarga,kampung, ataukah negeri kita ini
sebagai ujiankah,atau tegurankah,ataukah adzab dari Alloh ? Tentunya semua itu
tergantung dari kitanya,tergantung dari masing-masing pribadi manusianya.Bagi
orang mu’min yang beriman dan taat kepada Alloh dan Rosul-Nya adalah sebagai
ujian.Bagi orang mu’min yang berbuat ma’shiat,atau durhaka kepada Alloh adalah
sebagai teguran dari Alloh.Sedangkan bagi orang-orang yang kufur,bagi orang
kafir dan musyrikin yang ingkar dan menentang Alloh adalah merupakan adzab dari
Alloh di dunia ini.
Berbagai macam bencana telah terjadi di dunia ini dan khususnya di negeri kita sendiri,apakah itu bencana gempah bumi,gunung meletur ,badai ,banjir bandang,tanah longsor,tsunami,kebakaran,luapan lumpur lapindo ataupun bencana alam lainnya.
Kalau bencana sudah terjadi maka kepada
siapakah kita meminta pertolongan ? Dalam hal ini tidak akan ada yang
memberikan pertolongan,sebab semuanya sibuk untuk menyelamatkan dirinya
sendiri dan bahkan kepada kemajuan technologi pun tidak akan mampu memberikan pertolongan.Dan hanya Alloh-lah yang dapat menolong kita,yang akan memberikan
pertolongan kepada kita,menolong manusia disaat dalam keadaan sulit.Dan hal tersebut adalah gambaran kecil di hari
kiamat nanti yang pasti terjadi,semuanya sibuk dengan urusannya
masing-masing,tidak akan ada yang bisa memberikan pertolongan terhadap yang
lainnya,yang sekalipun orang tua terhadap anaknya,atau anak terhadap orang
tuanya sendiri.Yang pada saat itu hanya Alloh yang bisa,yang dapat menolong
kita yang dalam keadaan sesulit apapun,maka bagi Alloh tidak ada yang sulit.
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا
بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا
أُوتُوا أَخَذْنَاهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم
مُّبْلِسُونَ. فَقُطِعَ دَابِرُ
الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا ۚ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Maka tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua
pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan
apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.Maka orang-orang
yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya.Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam.QS.Al- An’am:44-45
Pada ayat ini Insya Alloh diterangkan,bahwa setelah manusia
diperingatkan oleh Alloh yang melalui Rosulnya dan melalui Al-Qur’an,akan
tetapi mereka tidak mau sadar juga,maka Alloh akan menurunkan adazb atau
siksa-Nya dan bahkan akan dimusnahkan sampai ke akar-akarnya.Dan marilah kita
perhatikan firman Alloh berikut ini.
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنبِهِ ۖ
فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ
الصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ
الْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ
أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ
يَظْلِمُونَ
Maka masing-masing (mereka itu)
Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan
kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras
yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan
di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak
menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka
sendiri.QS.Al – Ankabut:40
Umat-umat atau kaum-kaum terdahulu pernah disiksa
oleh Alloh, karena perbuatannya sendiri,yang pada waktu itu tidak mau
menurut,tidak mau taat dengan apa yang disampaikan oleh para Rosul yang diutus
oleh Alloh.Dan bahkan mereke semuanya gemar berbuat durhaka,ma’shiat dan
menentang Alloh.Dan kalau seandainya kita,bangsa kita ini yang penduduknya
sudah banyak yang gemar berbuat ma’shiat,durhaka dan dosa kepada Alloh,sudah banyak yang melanggar aturan Al-Qur’an,Al-Qur’an
isinya sudah banyak yang diinjak-injak serta ditentangnya dan Al-Qur’an hanya
sebagai asesories,sebagai hiasan lemari atau rak buku saja.Sedangkan
isinya,ajarannya diinjak-injak,dihina,dilanggar dan ditentangnya,maka Alloh
pasti akan memerintahkan kepada bumi,laut,gunung,angin ataupun kepada yang
lainnya untuk menyiksa manusia yang durhaka kepada Alloh.Seperti apa yang telah
terjadi pada umat-umat sebelum ummat Nabi Muhammad SAW.Ada yang disiksa dengan hujan batu,ada yang disiksa
dengan suara yang sangat keras,ada yang disiksa dengan dikubur ke dalam bumi
dengan dibalik dan ditenggelamkan ke dalam bumi,dan ada yang ditenggelamkan ke
dalam lautan dan lain sebagainya dengan berbagai macam siksaan dari Alloh.Yang
semuanya disebabkan,diakibatkan dari perbuatannya sendiri.Adzab atau siksa akan
datang secara tiba-tiba,sedang manusia pada saat itu tidak menyadarinya,yang
sedang asik dengan perbuatannya.
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ
بِالْعَذَابِ ۚ وَلَوْلَا أَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاءَهُمُ الْعَذَابُ
وَلَيَأْتِيَنَّهُم بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan
azab. Kalau tidaklah karena waktu yang telah ditetapkan, benar-benar telah
datang azab kepada mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka
dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya.QS.Al – Ankabut:53
مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ
فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ
وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا Apa saja nikmat yang kamu
peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap
manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.QS.An – Nisaa’:79
Bagi kita yang
selamat,yang terhindar dari bencana dan yang masiih diberi kesempatan hidup
oleh Alloh,maka hendaknya kita harus bertafakur dan bersyukur.Bagaimana
seandainya kalau kita yang tertimpah bencana ? Karena itu kita harus bersyukur
kepada Alloh,yang dalam arti kita harus
melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Alloh dan meninggal semua yang
dilarang Alloh.Dan orang-orang yang melakukan kema’shiatan,atau kita yang
melanggar apa yang telah ditetapkan Alloh.Maka waspadalah bila manusia,bila
kita sudah gemar melakuakn perbuatan dosa,sudah tidak mengindahkan peringatan
Alloh dan sudah melupakan Alloh maka musibah bisa saja terjadi atau akan
menimpah manusia atau seseorang yang secara tiba-tiba datangnya disaat
kita,disaat manusia terlelap,terlena dalam kema’shiatan.Na’udzubillahi min
dzalik.Karena tidak mustahil keluarga kita,kampung kita yang sampai dengan saat
ini diangap aman dari bencana.Kalau warga suatu daerah sudah lebih banyak yang
lupa kepada Alloh dan kema’shiatan,keudrhakaan sudah berada dimana-mana,maka
pasti akan terjadi bencana.Mudah-mudah Alloh selalu melindungi kita semua,sebab
sebenarnya semua alam ini muat melihat tingkah laku manusia yang berbuat
dosa,durhaka dan ma’shiat kepada Alloh.Karena itu untuk mengantisipasi atau
untuk mencegahnya adalah dengan banyak bersyukur kepada Alloh,memohon
ampun kepada Alloh,bertaubat kepada Alloh dan meninggalkan yang dilarang oleh
Alloh.Dan berarti untuk mengantisipasi terjadinya bencana pada hakekatnya bukan
dengan cara memasang alat pendeteksi saja,akan tetapi yang lebih penting adalah
kita harus semakin taat kepada Alloh.Sebab sehebat apapun dan secanggih apappun
alat,kalau Alloh sudah berkehendak,maka tidaklah akan ada gunanya sama sekali alat
itu.
Dan kita semua juga harus
sadar,bahwa yang namanya mati itu bisa saja terjadi di mana
saja,tidak ada yang tahu,kapan dan di mana kita akan mati.Dan yang pasti
kematian itu pasti datang kepada kita,dan kematian seseorang,kematian kita
tidak dapat digeser atau ditunda sesatpun.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ
الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا
تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan.QS.Al – Anbiya’:35
وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا
إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan
(kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha
Mengenal apa yang kamu kerjakan.QS.Al – Munafiqu:11
Dan marilah kita perhatikan
firman Alloh berikut ini.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا
لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat
dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ
فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُم
مُّشْرِكِينَ
Katakanlah:
"Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah)".
فَأَقِمْ
وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهُ
مِنَ اللَّهِ ۖ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ
Oleh
karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang
dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu
mereka terpisah-pisah.QS.Ar – Ruum:41-43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar