Sabtu, 02 Januari 2016

Mentafakuri Bencana




Mentafakuri Bencana
Manusia adalah makhluk yang lemah,tidak akan ada manfaatnya kekuatan akal dan tenaga kita bila dibandingkan dengan kekuatan yang dimiliki Alloh.Manusia hanya bisa berencana,hanya bisa menganalisa dan hanya bisa berkomentar tentang sesuatu,akan tetapi hanya Alloh – lah yang menentukan segalanya.
Dalam waktu yang singkat,yang hanya dengan hitungan menit dan bahkan dalam waktu hitungan detik saja semua harta kita bisa lenyap dari gengaman kita,dari genggaman pemiliknya.Dalam waktu yang sekejap Alloh bisa mengangkat derajat seseorang dan juga bisa menghinakan serta menjatuhkan derajat seseorang.Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu.Seorang anak dalam waktu yang sangat cepat sekali harus kehilangan orang tuanya dan keluarga yang sangat di cintainya dan begitupun sebaliknya.Dan pada waktu itu anak tidak mempedulikan orang tuanga dan juga sebaliknya.Semuanya dalam keadaan panik dan sibuk untuk menyelamatkan dirinya sendiri.Semua hal tersebut dapat terjadi kapan dan di mana saja dan semuanya bisa datang,bisa terjadi secara tiba-tiba,semuanya bisa terjadi di luar dugaan manusia,dan semua bisa terjadi tiada disangka-sangka oleh manusia,oleh kita.Yang menurut akal tidak mungkin akan terjadi,akan tetapi bagi Alloh tidak ada hal yang tidak mungkin,semua bisa terjadi bila Alloh sudah berkehendak maka pasti terjadi dan tidak akan ada yang mampu untuk mencegahnya.Boleh saja manusia,boleh saja kita berusaha,berencana untuk mencegah agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh kita semua,sehingga di laut,di darat,di gunung dan di udara atau di tempat-tempat yang lainnya dengan dipasang alat pendeteksi bencana,yang dengan harapan kalau akan terjadi bencana dapat diketahui sebelumnya.Akan tetapi semua alat itu tidaklah akan ada manfaatnya sama sekali yang apabila Alloh sudah berkehendak.Sehebat dan secanggih  apapun alat tersebut tidaklah akan berguna sama sekali.Sehingga tidak mampu untuk mendeteksi kapan terjadinya bencana atau musibah.Dan kalau Alloh sudah berkehendak kapan saja akan terjadi bencana,sehingga tidak akan ada yang sanggup untuk mencegahnya,untuk mengantisipasi bencana.
وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ ۚ يُصِيبُ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ           
Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.QS.Yunus:107
Yang perlu kita tafakuri adalah apakah terjadinya bencana itu di dalam keluarga,kampung, ataukah negeri kita ini sebagai ujiankah,atau tegurankah,ataukah adzab dari Alloh ? Tentunya semua itu tergantung dari kitanya,tergantung dari masing-masing pribadi manusianya.Bagi orang mu’min yang beriman dan taat kepada Alloh dan Rosul-Nya adalah sebagai ujian.Bagi orang mu’min yang berbuat ma’shiat,atau durhaka kepada Alloh adalah sebagai teguran dari Alloh.Sedangkan bagi orang-orang yang kufur,bagi orang kafir dan musyrikin yang ingkar dan menentang Alloh adalah merupakan adzab dari Alloh di dunia ini.
Berbagai macam bencana telah terjadi di dunia ini dan khususnya di negeri kita sendiri,apakah itu bencana gempah bumi,gunung meletur ,badai ,banjir bandang,tanah longsor,tsunami,kebakaran,luapan lumpur lapindo  ataupun bencana alam lainnya. 
Kalau bencana sudah terjadi maka kepada siapakah kita meminta pertolongan ? Dalam hal ini tidak akan ada yang memberikan pertolongan,sebab semuanya sibuk untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan bahkan kepada kemajuan technologi pun tidak akan mampu memberikan pertolongan.Dan hanya Alloh-lah yang dapat menolong kita,yang akan memberikan pertolongan kepada kita,menolong manusia disaat dalam keadaan sulit.Dan hal tersebut adalah gambaran kecil di hari kiamat nanti yang pasti terjadi,semuanya sibuk dengan urusannya masing-masing,tidak akan ada yang bisa memberikan pertolongan terhadap yang lainnya,yang sekalipun orang tua terhadap anaknya,atau anak terhadap orang tuanya sendiri.Yang pada saat itu hanya Alloh yang bisa,yang dapat menolong kita yang dalam keadaan sesulit apapun,maka bagi Alloh tidak ada yang sulit.
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم          
مُّبْلِسُونَ. فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا ۚ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ                       
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya.Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.QS.Al- An’am:44-45
Pada ayat ini Insya Alloh diterangkan,bahwa setelah manusia diperingatkan oleh Alloh yang melalui Rosulnya dan melalui Al-Qur’an,akan tetapi mereka tidak mau sadar juga,maka Alloh akan menurunkan adazb atau siksa-Nya dan bahkan akan dimusnahkan sampai ke akar-akarnya.Dan marilah kita perhatikan firman Alloh berikut ini.
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنبِهِ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ    
الْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ                 
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.QS.Al – Ankabut:40
Umat-umat atau kaum-kaum terdahulu pernah disiksa oleh Alloh, karena perbuatannya sendiri,yang pada waktu itu tidak mau menurut,tidak mau taat dengan apa yang disampaikan oleh para Rosul yang diutus oleh Alloh.Dan bahkan mereke semuanya gemar berbuat durhaka,ma’shiat dan menentang Alloh.Dan kalau seandainya kita,bangsa kita ini yang penduduknya sudah banyak yang gemar berbuat ma’shiat,durhaka dan dosa kepada Alloh,sudah banyak yang melanggar aturan Al-Qur’an,Al-Qur’an isinya sudah banyak yang diinjak-injak serta ditentangnya dan Al-Qur’an hanya sebagai asesories,sebagai hiasan lemari atau rak buku saja.Sedangkan isinya,ajarannya diinjak-injak,dihina,dilanggar dan ditentangnya,maka Alloh pasti akan memerintahkan kepada bumi,laut,gunung,angin ataupun kepada yang lainnya untuk menyiksa manusia yang durhaka kepada Alloh.Seperti apa yang telah terjadi pada umat-umat sebelum ummat Nabi Muhammad SAW.Ada yang disiksa dengan hujan batu,ada yang disiksa dengan suara yang sangat keras,ada yang disiksa dengan dikubur ke dalam bumi dengan dibalik dan ditenggelamkan ke dalam bumi,dan ada yang ditenggelamkan ke dalam lautan dan lain sebagainya dengan berbagai macam siksaan dari Alloh.Yang semuanya disebabkan,diakibatkan dari perbuatannya sendiri.Adzab atau siksa akan datang secara tiba-tiba,sedang manusia pada saat itu tidak menyadarinya,yang sedang asik dengan perbuatannya.

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ ۚ وَلَوْلَا أَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاءَهُمُ الْعَذَابُ وَلَيَأْتِيَنَّهُم بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ                        
 Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah karena waktu yang telah ditetapkan, benar-benar telah datang azab kepada mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya.QS.Al – Ankabut:53
مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا                   Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.QS.An – Nisaa’:79
Bagi kita yang selamat,yang terhindar dari bencana dan yang masiih diberi kesempatan hidup oleh Alloh,maka hendaknya kita harus bertafakur dan bersyukur.Bagaimana seandainya kalau kita yang tertimpah bencana ? Karena itu kita harus bersyukur kepada Alloh,yang dalam arti kita harus melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Alloh dan meninggal semua yang dilarang Alloh.Dan orang-orang yang melakukan kema’shiatan,atau kita yang melanggar apa yang telah ditetapkan Alloh.Maka waspadalah bila manusia,bila kita sudah gemar melakuakn perbuatan dosa,sudah tidak mengindahkan peringatan Alloh dan sudah melupakan Alloh maka musibah bisa saja terjadi atau akan menimpah manusia atau seseorang yang secara tiba-tiba datangnya disaat kita,disaat manusia terlelap,terlena dalam kema’shiatan.Na’udzubillahi min dzalik.Karena tidak mustahil keluarga kita,kampung kita yang sampai dengan saat ini diangap aman dari bencana.Kalau warga suatu daerah sudah lebih banyak yang lupa kepada Alloh dan kema’shiatan,keudrhakaan sudah berada dimana-mana,maka pasti akan terjadi bencana.Mudah-mudah Alloh selalu melindungi kita semua,sebab sebenarnya semua alam ini muat melihat tingkah laku manusia yang berbuat dosa,durhaka dan ma’shiat kepada Alloh.Karena itu untuk mengantisipasi atau untuk mencegahnya adalah dengan banyak bersyukur kepada Alloh,memohon ampun kepada Alloh,bertaubat kepada Alloh dan meninggalkan yang dilarang oleh Alloh.Dan berarti untuk mengantisipasi terjadinya bencana pada hakekatnya bukan dengan cara memasang alat pendeteksi saja,akan tetapi yang lebih penting adalah kita harus semakin taat kepada Alloh.Sebab sehebat apapun dan secanggih apappun alat,kalau Alloh sudah berkehendak,maka tidaklah akan ada gunanya sama sekali alat itu.
Dan kita semua juga harus sadar,bahwa yang namanya mati itu bisa saja terjadi di mana saja,tidak ada yang tahu,kapan dan di mana kita akan mati.Dan yang pasti kematian itu pasti datang kepada kita,dan kematian seseorang,kematian kita tidak dapat digeser atau ditunda sesatpun.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ                     
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.QS.Al – Anbiya’:35
 
وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ                             
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.QS.Al – Munafiqu:11
Dan marilah kita perhatikan firman Alloh berikut ini.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ  
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari  (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُم مُّشْرِكِينَ      
 Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)".
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ ۖ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ          
   Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah.QS.Ar – Ruum:41-43

Tidak ada komentar:

Posting Komentar